Sabtu, 21 November 2020

Bagian-Bagian Microsoft Excel Fungsi kegunaannya

Supra ~ SMP PGRI Kramatwatu

 


Bagian-Bagian Microsoft Excel Fungsi kegunaannya – Microsoft Excel adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengolah sebuah data dengan otomatis melalui berbagai bentuk seperti rumus, perhitungan dasar, pengolahan data, pembuatan tabel, pembuatan grafik hingga manajemen data. Maka tak heran jika Excel seringkali digunakan untuk keperluan administrasi perusahaan. Karena aplikasi ini sangat lengkap dan sangat penting dalam proses pengolahan data perusahaan. Selain itu, Excel juga memiliki formula yang memudahkan kita melakukan sebuah perhitungan dalam pengolahan data tersebut. Aplikasi ini juga sangat penting dalam pembuatan grafik tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan. Aplikasi Microsoft Excel ini berupa lembaran kerja atau spreadsheet yang mempunyai fitur-fitur kalkulasi yang baik dalam membantu kita semua untuk kebutuhan pekerjaan kantor. Pada Microsoft excel kita bekerja dengan system workbook, sedangkan di dalam workbook terdapat worksheet atau lembar kerja. Pada worksheet ini kita bekerja dengan menggunakan kolom dan baris yang membentuk kotakan kecil-kecil berupa sel-sel tempat kita memasukkan data.

 

Fungsi Dan Kegunaan Microsoft Excel

 

Microsoft Excel sudah tak asing dalam kehidupan kita sehari-hari,Microsoft Excel memiliki banyak sekali fungsi antara lain,

1.    Membuat sebuah laporan keuangan

2.    Membuat Daftar Nilai

3.    Membuat daftar hadir

4.    Melakukan operasi kali,bagi, rerataan dengan cepat

5.    Menghitung Kurs Mata Uang

6.    Membuat Grafik dan Tabel dari suatu penghitungan

7.    Membuat diagram batang,diagram garis dan diagram lingkaran

8.    Membantu kita dalam menyelesaikan soal-soal logika dan matematika

9.    Membuat presentasi jadi lebih praktis dan mudah

10. Menyajikan data secara tepat,rapi dan akurat

Kelebihan Ms. Excel

1.    Menemukan dengan cepat pola dalam data

2.    Tepat di titik sasaran – datanya valid, prosesnya pun cepat

3.    Kita dapat mengakses Spreadsheet kita darimana saja

4.    Co-Authoring melalui aplikasi Web Microsoft Excel memudahkan kita mengedit spreadsheet yang sama dengan orang lain, meskipun di lokasi yang berbeda.

5.    The PowerPivot untuk Excel add-in , download gratis, menyediakan teknologi inovatif seperti integrasi efisien data dari berbagai sumber dan-cepat kilat manipulasi set data besar dengan sampai jutaan baris.

Kegunaan Microsoft Exel yang lain:

·         Dalam mengelola data

Penggunaan pengelolaan data biasanya digunakan untuk mencari nilai rata-rata, nilai tengah, dan pencarian nilai max serta nilai min dari sebuah data.

·         Pembuatan Grafik

Microsoft Exel dapat digunakan untuk membuat grafik pada tombol Toolbar Chart Wizart. Kita bisa memilih grafik sesuai pilihan yang kita inginkan. Seperti bentuk Lingkaran, kolom, diagram, garis, area, dan scatter. Kemudian kita dapat memilihnya dengan cara mngklik pada Tab Custom Types. Pembuatan grafik ini biasanya digunakan dalam pembuatan grafik perkembangan jumlah penduduk, grafik penjualan sebuah toko, dll.

  • Membantu Proses Menghitung

Menghitung tidak bisa terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saja saat kita bersekolah, saat kita melakukan transaksi jual-beli, maupun dalam penghitungan data. Kini Microsoft Office telah menediakan suatu program untuk kita gunakan menghitung. Baik perhitungan dasar maupun perhitungan yang kompleks.

  • Membuat Laporan Keuangan

Masalah yang lebih kompleks yaitu pembuatan laporan keuangan yang memerlukan banyak sekali perhitungan. Laporan keungan ini sering kita jumpai pada perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi resmi. Misalnya bank, perusahaan-perusahaan, dll.

  • Operasi Tabel

Jumlah baris yang tersedia pada microsoft excel yang mencapai 1.084.576 dan jumlah kolomnya hingga 16.384, maka tidak akan merasa kesulitan apabila melakukan input data yang membutuhkan jumlah kolom dan baris yang sangat banyak.


Bagian – Bagian Beserta Fungsi Microsoft Excel

·         Office Button, Berfungsi untuk membuka bagian yang berguna untuk mengakses fungsi-fungsi

·         umum yang berkaitan dengan pengolahan dokumen di Office 2007. Seperti New, Open, Convert, Save, Save As, Print, Publish, Close, Recent, Word Option, Exit Word.

·         Quick Access, Tools yang berisi kumpulan tombol perintah (command button) yang relatif sering digunakan. Contohnya Save, Undo, Redo, Open, New.

·         Title Bar, Berisi judul file. Judul awal file sebelum disimpan dan diberi nama yaitu “Book1”.

·         Tombol Ukuran, Berfungsi mengatur jendela suatu aplikasi, apakah Maximize, Minimize, atau Close.

·         Menu Bar, Bagian yang mencakup menu-menu yang menyediakan beragam tool. Menu default pada Ms.Excel adalah File, Home, Insert, Page Layout, Formulas, Data, Review dan View.

·         Tool Bar, Bagian yang berisikan tool (alat) untuk bekerja di Ms.Excel.

·         Name Box, Bagian yang menampilkan nama lokasi sel yang sedang aktif.

·         Formula Bar, Bagian yang berfungsi untuk memasukan rumus yang akan digunakan.

·         Column, Bagian yang menampilkan bagian kolom yang ditandai dengan huruf alfabet.

·         Rows (Baris), Bagian yang menampilkan bagian baris yang ditandai dengan angka.

·         Document Area, Bagian lembar kerja Ms.Excel (yang mencakup kolom dan baris).

·         Active Cell (Sel Aktif), Merupakan bagian yang berpotongan antara kolom dan baris.

·         Tab Worksheet, Bagian yang menampilkan Sheet (lembar) yang telah dibuat.

·         Insert Worksheet, Bagian yang berfungsi untuk menambahkan Sheet (lembar) baru.

·         Vertical Scroll Bar, Bagian yang berfungsi untuk menggulir (scroll) halaman ke arah atas dan bawah.

·         Horizontal Scroll Bar, Bagian yang berfungsi untuk menggulir (scroll) halaman ke kanan dan kiri.

·         Status Bar, Bagian yang menampilkan status lembar.

·         Tampilan Layar, Bagian yang berfungsi untuk mengganti tampilan lembar pada layar.

·         Zoom, Bagian yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil tampilan lembar.

Jumat, 06 November 2020

Pentingnya Mengajarkan Computational Thinking di Sekolah Indonesia

Supra ~ SMP PGRI Kramatwatu

 

Penguasaan kecakapan Berpikir/Pemikiran Komputasi atau Computational Thinking (CT) sebagai salah satu teknik penyelesaian masalah menjadi sangat penting di masa sekarang untuk menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing di era ekonomi digital ini. Kecakapan ini mengajarkan siswa bagaimana berpikir seperti cara ilmuwan komputer berpikir, untuk menyelesaikan permasalahan di dunia nyata.

Awalnya istilah Computational Thinking atau Berpikir/Pemikiran Komputasi digaungkan oleh Seymour Papert (1980) dalam bukunya yang berjudul “Mindstorm”. Ketika itu Papert berfokus pada dua aspek komputasi: pertama, bagaimana menggunakan komputasi untuk menciptakan pengetahuan baru, dan kedua, bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan pemikiran dan perubahan pola akses ke pengetahuan. Berikutnya J. M. Wing membawa pendekatan yang dimodifikasi dan perhatian baru pada pemikiran komputasi atau Computational Thinking.

S. Papert menghubungkan pemikiran komputasi dan pedagogi digital dengan pendekatan modern dalam pendidikan yang diprakarsai oleh Jean Piaget. J. Piaget adalah seorang psikolog perkembangan paling dikenal karena memelopori teori belajar yang dikenal sebagai konstruktivisme; secara singkat, katanya bahwa peserta didik membangun pengetahuan baru dalam pikiran mereka, dari interaksi pengalaman mereka dengan pengetahuan sebelumnya. S. Papert mengembangkan teori konstruktivisme, menambahkan gagasan bahwa pembelajaran ditingkatkan ketika pelajar terlibat dalam “membangun produk yang bermakna. “

Jeannette M. Wing menganggap pemikiran komputasi sebagai keterampilan dasar untuk kemampuan analitis semua orang sama dengan kecakapan dengan membaca, menulis, dan berhitung. Makalah Wing disambut oleh masyarakat di semua tingkatan, terutama di jenjang pendidikan K-12 (SD-SMA), yang sangat bertanggung jawab dan berpengaruh dalam pengembangan kecakapan dan karakter peserta didik. Tulisan J. M. Wing ini dimuat di Jurnal Communication ACM pada Tahun 2006.

Pada Tahun 2012, kurikulum nasional Inggris mulai memperkenalkan ilmu komputer atau Computer Science (CS) kepada semua siswa. Di Singapura, sebagai bagian dari inisiatif “Smart Nation”, telah memberi label pengembangan CT sebagai “kemampuan nasional”. Bahkan negara-negara lain, dari Finlandia hingga Korea Selatan, Cina hingga Australia dan Selandia Baru, telah meluncurkan upaya skala besar untuk memperkenalkan CT di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari kurikulum CS baru atau diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang ada. Di Amerika Serikat, mantan Presiden Barack Obama meminta semua siswa K-12 (SD sampai SMA) untuk dilengkapi dengan keterampilan CT sebagai bagian dari inisiatif “Computer Science for All” pada tahun 2016.

Apa itu Berpikir/Pemikiran Komputasi?

Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan berpikir/pemikiran komputasi atau Computational Thinking? Mudahnya, berpikir/pemikiran komputasi atau Computational Thinking adalah “cara berpikir (atau memecahkan masalah) seperti seorang ilmuwan komputer.” Dengan kata lain, Computational Thinking adalah adalah sebuah metoda pemecahan masalah dengan mengaplikasikan/melibatkan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis program.

Metode berpikir/pemikiran komputasi

Berpikir/pemikiran komputasi tidak berarti berpikir seperti komputer, melainkan berpikir tentang komputasi di mana sesorang dituntut untuk:

  1. memformulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi dan
  2. menyusun solusi komputasi yang baik (dalam bentuk algoritma) atau menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai.

Terdapat beberapa metode berpikir komputasi/computational thinking dalam memecahkan masalah, antara lain :

  1. Decomposition : Memecah-mecah masalah menjadi lebih kecil dan sampai ke pokok sebuah masalah hingga kita menyelesaikan suatu masalah tersebut dapat menyelesaikannya satu persatu dan mengidentifikasi perbagian darimana masalah itu datang.
  2. Pattern Recognition : Mencari pola, biasanya didalam sebuah masalah terdapat pola pola tertentu untuk memecahkannya disitu kita dituntut mengetahui sendiri bagaimana pola tersebut.
  3. Abstraksi : Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Biasanya dengan melihat karakteristik umum dan juga membuat model suatu penyelesaian.
  4. Algorithm : Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.

Mengapa Computational Thinking Penting Diajarkan?

Berpikir/pemikiran komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan teknik ini para siswa akan belajar bagaimana berpikir secara terstruktur, seperti halnya ketika para software engineer menganalisa kebutuhan dan merencanakan pengembangan software.

Teknik berpikir Computional Thinking sebagai sebuah pendekatan sangat penting dikuasai para siswa untuk membantu mereka menstrukturisasi penyelesaian masalah yang rumit. Dimana kecakapan complex problem solving dan berpikir kritis ini merupakan dua keahlian terpenting yang diperlukan pada masa mendatang menurut World Economic Forum. Dengan menguasai kecakapan ini maka para siswa akan lebih siap dalam bertahan dan bersaing di masa mendatang, di era dimana akan hilangnya beberapa profesi yang ada dan era dimana muncul profesi baru.

Bagaimana Computational Thinking Diajarkan di Sekolah?

Cara mengimplementasikan Computational Thinking adalah dengan memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi sesuai dengan masalah. Dalam Computational Thinking,ada yang disebut dengan dekomposisi yaitu kita memecah suatu masalah yang komplek menjadi masalah-masalah yang kecil untuk diselesaikan. Computational Thinking sebagai pendekatan pembelajaran dapat disandingkan dengan pendekatan dan metode lain seperti Pembelajaran Berbasis Proyek atau Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning) dalam pembelajaran sains.

Berikut adalah contoh penerapannya dalam pembelajaran. Ketika peserta didik disodorkan permasalahan berupa menipisnya sumber cadangan minyak bumi (sumber energi fosil) di dunia ini, dimana anak didik mendapatkan tantangan untuk menciptakan sumber energi alternatif yang sesuai dengan kondisi lokal/setempat. Guru memberikan contoh tentang upaya pembuatan “Biofuel dengan tanaman jarak” dan “Konversi Energi Sampah Plastik Menjadi Sumber Energi Alternatif dengan Pirolisis” kepada para siswa sebagai salah satu solusi murah yang dapat dikembangkan.

Selanjutnya Guru meminta para siswa untuk mempelajari bagaimana membuat solusi tersebut yaitu belajar tentang perubahan zat dalam penyulingan serta mencari literatur di Internet tentang alat pirolisis sederhana. Ketika para siswa ditugaskan untuk membuat alat pirolisis, maka siswa harus memahami cara pembuatannya, mendefinisikan bagian-bagiannya serta memahami bagian dan prosesnya secara sederhana dan ini merupakan proses bernama dekomposisi dalam pemikiran komputasi.

Solusi sumber energi alternatif dari sampah plastik dengan pirolisis

Selanjutnya siswa akan memahami pola / pattern dengan mengidentifikasi kesamaan fungsi dari alat penyuling pada pirolisis dan bagian-bagiannya, mencari persamaannya dengan alat-alat sederhana yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Bagian ini dinamakan Pattern Recognition dalam pemikiran komputasi.

Berikutnya siswa diajak mengembangkan rancangannya berdasar ide masing-masing dengan merujuk pada model yang telah disajikan oleh Guru tentang alat pirolisis sederhana. Penggunaan barang bekas, teknik penyusunannya serta pengembangannya akan di olah ide nya oleh para siswa. Di fase ini para siswa akan menghasilkan gambar desain rancangan alat pirolisisnya. Proses ini disebut dengan fase Abstraksi dalam pemikiran komputasi.

Selanjutnya dalam Computational Thinking adalah berpikir dengan algoritma dimana kita berpikir dengan mengurutkan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah agar menjadi logis, berurutan, teratur, dan mudah dipahami oleh orang lain. Dalam hal membuat alat pirolisis, para siswa dituntut untuk bisa mengurutkan langkah-langkah secara logis, berurutan, dan rinci mulai dari proses awal pembuatan sampai dengan berfungsinya alat ini.

Integrasi pendekatan pemikiran komputasi dalam pembelajaran menuntut kreativitas Guru dalam meramu pelajaran agar menjadi lebih bermakna. Keterampilan menerapkan inovasi pembelajaran seperti ini harus di-sebar luaskan ke seluruh Guru di penjuru Indonesia agar anak didik atau generasi penerus Indonesia berdaya saing di masa mendatang. Mari berkolaborasi untuk menebar inspirasi dan menyebarluaskan berita praktik baik penerapan pembelajaran pemikiran komputasi di Indonesia!.

Apa yang dimaksud dengan dekomposisi dalam computational thinking?

Supra ~ SMP PGRI Kramatwatu

image

Dekomposisi merupakan proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana; penguraian.

Apa yang dimaksud dengan dekomposisi dalam computational thinking ?

Dekomposisi atau decomposition adalah salah satu metode yang dapat diterapkan di Computational ThinkinComputational thinking sendiri memiliki arti pendekatan yang dapat kita lakukan dalam proses belajar, yang tujuannya untuk bisa mencapai sesuatu yang ingin kita raih. Menggunakan metode dekomposisi, masalah yang kita punya akan dijadikan menjadi pecahan-pecahan masalah kecil atau dijadikan sub bab-sub bab. Pecahan-pecahan masalah yang menjadi lebih sederhana itulah yang membantu kita untuk menyelesaikan masalah yang besar tadi. Karena jika kita memilih untuk langsung menyelesaikan masalah yang besar akan terasa sulit, tetapi apabila masalah tersebut dipecah akan lebih mudah kita menyelesaikannya.

Menggunakan metode dekomposisi sangat luas penerapannya, lebih baik jika mempunyai masalah yang menurut kita besar bisa kita pecahkan dengan metode ini. Hal ini dapat diilustrasikan saat kita ingin mengetahui bagaimana sebuat handphone dapat menyala dan dapat digunakan. Dengan masalah ingin mengetahui bagaimana cara handphone dapat bekerja, kita dapat memisahkan setiap bagian dari handphone, dan masing-masing dari bagian tersebut dapat kita periksa cara kerjanya secara rinci. Tentu saja dengan metode tersebut akan lebih mudah menemukan jawaban yang kita cari daripada harus memeriksa handphone tanpa dipisah setiap rangkaiannya dahulu.

gambar
Dekomposisi juga dapat kita gunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan komputer. Dekomposisi dalam ilmu komputer dengan cara memecahkan masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami dan lebih mudah untuk diprogram. Hampir semua masalah dari membuat kue, membuat aplikasi, sampai menyelesaikan kasus pencurian dapat dipecahkan dengan menggunakan metode dekomposisi ini. Metode dekomposisi adalah metode yang sangat cerdas yang akan membantu untuk mencapai apa yang akan ingin kita capai selanjutnya.


===========================

Dekomposisi adalah suatu cara/metode untuk menyelesaikan masalah. Masalah yang dimaksud adalah proses pemecahan masalah yang mencakup sejumlah karakteristik, seperti memesan dan menganalisa data secara logis dan menciptakan solusi dengan menggunakan serangkaian langkah terurut (atau algoritme), seperti kemampuan untuk menangani kompleksitas dan masalah terbuka dengan percaya diri. dengan kata lain dekomposisi itu adalah membuat masalah yang awalnya besar menjadi lebih kompleks atau lebih ringan.
CT
Cara melakukan dekomposisi yaitu dengan cara memilah-milah masalah yang ada dan dipangkas sedemikian hingga agar mudah dilakukan. Metode Dekomposisi sangatlah penting karena dapat membantu kita menyelesaikan masalah satu per satu, mulai dari masalah yang kecil dan mudah sampai masalah yang besar dan sulit.
otak
Contoh dekomposisi adalah ketika mempunyai banyak tugas dari dosen, kita bisa memilih mana yang harus didahulukan. Akan lebih mudah jika menyelesaikannya sebelum deadline. Jika tugas yang pertama sudah selesai maka lanjutkan dengan tugas berikutnya. Contoh yang lebih simpel yaitu ketika ingin memasak makanan pasti kita membutuhkan bahan dan alat. Dari situ kita bagi satu per satu, mana yang termasuk bahan dan mana yang termasuk alat. Setelah selesai persiapannya baru kita buat masakannya.
masak


=========================

Pada dasar nya dekomposisi dalam computational thinking adalah proses pemecahan sebuah masalah yang cukup rumit menjadi beberapa masalah kecil yang lebih mudah.

Dekomposisi masalah ini biasanya menggunakan metode “divide and conquer” yaitu membagi sebuah masalah besar dan menyelesaikan satu persatu. metode ini sangat lah penting dalam menyelesaikan masalah apapun seperti halnya masalah dalam membuat program sistem.

Langkah - langkah mendekomposisi masalah

  1. pertama dengan menganalisis masalah tersebut agar dapat di pecah menjadi beberapa masalah kecil yang tepat. hal ini disebut analysis

  2. memparalel kan masalah - masalah kecil tersebut agar dapat selesai dengan efektif dan efisien. hal ini lah yang disebut parallelization

  3. setelah masalah - masalah kecil tersebut telah di selesaikan, maka akan digabungkan kembali menjadi sebuah masalah rumit yang terselesaikan. hal ini lah yang dinamakan synthesis

Contoh mendekomposisi masalah adalah saat kita ingin membuat robot berjalan keluar dari labirin, kita tidak bisa langsung memberikan tujuan keluar ke pada robot, tapi kita harus memberikannya sebuah aturan - aturan sederhana seperti maju, belok kanan, belok kiri.

Setelah kita mengetahui apa itu dekomposisi masalah, lalu mengapa kita harus melakukannya? mengapa dekomposisi masalah itu penting?. tentu sangat penting, dengan dekomposisi masalah, masalah yang rumit akan menjadi lebih mudah dikerjakan dan membuat kita menjadi lebih sulit untuk putus asa saat menghadapi masalah yang rumit.












BAHASA PEMROGRAMAN Kelas 9

Supra ~ SMP PGRI Kramatwatu

pengertian bahasa pemrograman


Pengertian, Fungsi & Macam Macam Contoh

Pengertian Bahasa Pemrograman – Kita pasti pernah menggunakan aplikasi ojek online, game, media sosial, atau kita pasti pernah melihat aplikasi kasir di swalayan atau tempat perbelanjaan. Tapi, tahukan kita bagaimana proses penciptaan aplikasi-aplikasi tersebut?

Nah, aplikasi-aplikasi tersebut dibuat menggunakan bahasa pemrograman. Secara sederhana bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan bahasa manusia menjadi bahasa komputer dengan tujuan tertentu.

Dalam artikel ini kita akan mengulas tentang apa itu bahasa pemrograman? mulai dari pengertian bahasa pemrograman, fungsi, tingkatan dan juga macam macam bahasa pemrograman terpopuler baik di Indonesia ataupun dunia.

Pengertian Bahasa Pemrograman

Pada umumnya, bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Menurut KBBI, bahasa diartikan sebagai lambang bunyi yang arbitrer atau bebas, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Manusia bisa menyampaikan informasi melalui percakapan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Namun informasi hanya bisa tersampaikan dengan baik apabila lawan bicara memahami bahasa yang digunakan. Dan sistem tersebut berlaku pula pada bahasa pemograman.

Jika komunikasi antarmanusia menggunakan bahasa berbentuk kata-kata atau istilah, untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat komputer, dibutuhkan bentuk bahasa berbeda. Bahasa ini dinyatakan dalam kode-kode unik yang disebut bahasa pemograman.


Untuk mengetahui pengertian bahasa pemograman, pahamilah terlebih dahulu tentang pemograman itu sendiri. Pemograman merupakan aktivitas pembuatan program. Sedang program adalah instruksi tertulis yang membuat komputer dapat beroperasi.

Tanpa adanya program, mustahil komputer bisa digunakan. Pembuat program memberi perintah pada komputer dalam bentuk bahasa pemograman. Kemudian peranti tertentu pada komputer menerjemahkannya sehingga program tersebut bisa berjalan.

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa bahasa pemograman adalah sebuah sistem komunikasi yang digunakan untuk memberi perintah pada perangkat komputer agar menjalankan fungsi tertentu yang spesifik.

Bahasa pemograman terdiri dari serangkaian aturan sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefinisikan program komputer. Sistemnya terdiri dari beberapa tingkatan untuk memberi perintah pada setiap peranti, utilitas, dan aplikasi yang dipakai dalam pengoperasian komputer.

Setiap jenis bahasa memiliki struktur penyusunnya, berupa prosedur sistematis yang dinyatakan dalam kode untuk membuat perintah. Ini disebut dengan algoritma, dan setiap jenis bahasa pemograman menerapkan kategori struktur berikut ini.

1. Runtutan

Struktur runtutan dimulai dari langkah awal, yaitu instruksi pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya secara berurutan. Setiap instruksi hanya bisa dimulai setelah instruksi sebelumnya selesai dijalankan. Struktur ini selalu dipakai dalam jenis bahasa pemograman apa saja.

2. Perulangan

Struktur perulangan membuat program dapat menjalankan perintah secara berkelanjutan hingga berhenti pada kondisi tertentu. Penghentian perulangan pun dapat diatur sedemikian rupa dengan kode-kode perintah khusus.

3. Percabangan

Di sini, bahasa pemograman mulai beranjak ke tingkat lanjut. Struktur bahasa pemograman dapat berupa percabangan yang berarti menginstruksikan pada komputer agar dapat membuat keputusan sendiri berdasarkan pilihan syarat-syarat tertentu.

Pengoperasian program melibatkan beberapa peranti keras komputer. Program terlebih dulu disimpan dalam memori (RAM) sebelum sistem operasi dapat menjalankannya. Sedang prosesor  berperan untuk mengeksekusi perintah demi perintah pada saat program tersebut dioperasikan.

Fungsi Bahasa Pemrograman

bahasa pemrograman
pixabay.com

Fungsi dasar dari bahasa pemograman adalah agar komputer dapat mengolah data sesuai dengan alur yang dibuat secara sistematis oleh penyusunnya. Lebih lanjut, pemograman dapat memudahkan pengoperasian sebuah mesin sehingga meringankan pekerjaan manusia.

Produksi bahasa pemograman dilakukan melalui proses yang cukup kompleks. Dimulai dengan penyusunan, pengujian, analisis, penyuntingan, hingga optimalisasi. Kode sumber disusun, kemudian diubah menjadi kode mesin, lalu diterjemahkan oleh prosesor sebagai perintah.

Bahasa pemograman bisa digunakan untuk membuat program atau perangkat lunak, sekaligus menjadi perintah bagi perangkat keras komputer untuk memulainya agar kemudian dapat dioperasikan oleh pengguna.

Contoh-contoh konkret dari penerapan bahasa pemograman ini, antara lain biasa ditemukan pada perangkat komputer kasir swalayan, lampu lalu lintas, signage lampu LED bergerak, aplikasi smartphone dan komputer, website, dan lain sebagainya.

Terdapat berbagai macam bahasa pemograman yang dikenal saat ini. Di antaranya Visual Basic, Java, C++, dan yang terbaru, Bosque yang dikembangkan oleh Microsoft. Tentang jenis-jenis bahasa pemograman tersebut akan dibahas lebih lanjut di poin tersendiri. 

Tingkatan Bahasa Pemrograman

pixabay.com

Berbagai jenis bahasa pemograman tersebut hanya dapat diterapkan menurut fungsi dan disesuaikan dengan perangkat penggunaannya. Hal ini kemudian menjadi dasar klasifikasi bahasa pemograman yang secara umum dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

  • Object Oriented Language
  • High Level Language
  • Middle Level Language
  • Low Level Language

Selain itu, bahasa pemograman juga diklasifikasikan berdasarkan kedekatannya dengan perangkat komputer. Terdapat empat jenis bahasa pemograman dalam kategori ini, di antaranya:

  • Bahasa Mesin. Berupa bahasa biner dengan kode angka 0 dan 1.
  • Bahasa Tingkat Rendah. Istilah lain dari bahasa rakitan dengan kode huruf singkat.
  • Bahasa Tingkat Menengah. Menggabungkan kode kata-kata dan simbol.
  • Bahasa Tingkat Tinggi. Menggunakan kode dari istilah yang biasa dipakai manusia.

Menurut kategori-kategori di atas, kita bisa menemukan bahwa bahasa pemograman memiliki tiga tingkatan. Penggolongan tersebut diterapkan berdasarkan tingkat kesulitan dan aplikasinya pada perangkat komputer. Berikut tingkatan bahasa pemograman yang umum dikenal.

1. Bahasa Tingkat Rendah

Tingkatan ini termasuk generasi paling awal dari bahasa pemograman. Umumnya masih menggunakan kode-kode biner atau bahasa mesin berupa huruf dan angka. Instruksi yang diterapkan pada mesin atau perangkat masih terbatas dan sederhana. 

2. Bahasa Tingkat Menengah

Setingkat di atas kode mesin, bahasa pemograman tingkat menengah mulai menggunakan kode huruf, angka, dan simbol khusus. Beberapa contoh bahasa tingkat menengah, antara lain Assembler dan MASM (Microsoft Macro Assembler). 

3. Bahasa Tingkat Tinggi/High Level Language

Bahasa inilah yang paling banyak dipakai saat ini. Biasa digunakan pada pemograman berbasis website dan basis data. Baik untuk diaplikasikan pada perangkat komputer desktop maupun mobile. Contohnya bahasa Turbo C++, Visual Basic, Delphi, PHP, dan Turbo Pascal.

Object Oriented Language  dikatakan termasuk dalam kategori bahasa tinggkat tinggi. Pasalnya, jenis ini juga kerap kali menggunakan basis data atau jaringan. Namun, ada pula yang menggolongkannya di tingkatan Very High Level, karena banyak melibatkan instruksi otomatis.

Tingkatan bahasa Very High Level  Language (VHLL) termasuk penggolongan baru yang masih diperdebatkan. Umumnya, digunakan untuk memprogram website dinamis dan interaktif, menggabungkan konsep Object Oriented dan Visual.

Beberapa jenis bahasa pemograman yang awalnya dikategorikan sebagai VHLL, antara lain Perl, Phyton, Ruby, dan Visual Basic. Namun, kemunculan PHP, Java, dan Visual Basic .NET, menggeser kedudukan Perl dan jenis bahasa lain yang segenerasi dengannya.

Sejarah Bahasa Pemrograman

sejarah bahasa pemrograman
pixabay.com

Tahukah Anda jika ternyata dasar-dasar bahasa pemograman pertama kali diletakkan pada pertengahan abad ke-19? Peletak dasar-dasar tersebut adalah Ada Lovelace, wanita kelahiran London tahun 1815.

Kiprah Ada Lovelace dalam dunia pemograman dimulai ketika ia bertemu dengan Charles Babbage pada usia 17 tahun. Charles Babbage sendiri adalah penemu perangkat komputer mekanis pertama, dikenal pula sebagai bapak komputer dunia.

Kolaborasi Lovelace dan Babbage kemudian membuahkan Mesin Analitik (Analytical Engine), yaitu sebuah alat hitung otomatis yang dioperasikan menggunakan instruksi dari kode-kode huruf, simbol, dan angka.

Ada Lovelace juga berteori tentang metode menerapkan instruksi berulang-ulang pada sebuah mesin. Dan teori inilah yang kemudian menjadi dasar dari penggunaan struktur perulangan pada bahasa pemograman komputer masa kini.

Komputer bertenaga listrik mulai dikembangkan sekitar tahun 1930-an. Kala itu, para praktisi mengalami kesulitan dengan pengembangan dan perbaikan program. Lalu, muncullah bahasa tingkat menengah atau bahasa rakitan yang salah satunya dicetuskan oleh Konrad Zuse (1943). 

Namun, bahasa tingkat menengah masih dipandang menyulitkan dan kurang praktis. Hingga kemudian, para praktisi menyusun bahasa jenis baru yang lebih baik sejak tahun 1950-an. FORTRAN, LISP, dan COBOL, adalah beberapa jenis bahasa paling inovatif pada waktu itu.

Bahasa-bahasa tersebut masih digunakan hingga kini. Bahkan menjadi yang tertua di antara bahasa yang masih dipakai. Bahasa pemograman sendiri mengalami evolusi secara terus menerus, terutama sejak kemunculan Pascal pada tahun 1970 dan C dua tahun kemudian.

Pascal dan C termasuk bahasa pemograman generasi ketiga. Kemudian berkembang lagi pada periode 1980-an dengan lahirnya bahasa pemograman generasi keempat. C++ yang merupakan turunan dari Bahasa C dan PERL adalah dua di antaranya.

Kemudian, bahasa pemograman mengalami evolusi terakhirnya pada dekade 1990-an. Pada waktu itu, generasi kelima mulai bermunculan. Berawal dari Phyton dan disusul oleh Ruby, Java, PHP, serta Javascript yang dipakai Google sekarang.

Para praktisi programming belum berhenti melakukan inovasi baru dalam bidang ini. Lahirnya konsep bahasa HTML/CSS, serta generasi terbaru rilisan Microsoft, Bosque, menandakan bahwa revolusi bahasa pemograman masih akan terus berlanjut.

Macam-Macam Bahasa Pemrograman

macam macam bahasa pemrograman
itonlinelearning.com

Jika dilihat dari sejarahnya, bahasa pemograman kini telah menginjak pada fase evolusi kelima. Perkembangan bahasa pemograman telah berlangsung selama puluhan tahun. Tentu saja bisa dipastikan bahwa terdapat banyak jenis bahasa pemograman yang pernah digunakan.

1. FORTRAN

FORTRAN adalah singkatan dari Formula Translation. Dianggap sebagai bahasa tertua yang masih dipakai saat ini. NASA adalah salah satu penggunanya. Bahasa ini banyak digunakan untuk pengembangan superkomputer, intelejensi buatan (AI), dan program bisnis.

2. Visual Basic

Turunan dari bahasa BASIC yang sederhana. Bahasa ini populer ketika fase awal perkembangan komputer personal. Visual Basic dianggap mudah dan cepat dalam penerapannya. Juga masih kompatibel untuk pemograman yang lebih kompleks.

3. C

Bahasa C pertama kali muncul pada tahun 1972. Ini merupakan hasil pengembangan dari Bahasa B, dan merupakan tahap awal dari sistem bahasa pemograman. Bahasa C dapat dipakai untuk berbagai aplikasi. Apple menggunakannya sampai saat ini.

4.  C++

Generasi lanjutan dari Bahasa C dengan fitur-fitur lebih kompleks. Bahasa ini adalah yang pertama kali menerapkan konsep Object Oriented. C++ dapat dipakai untuk mendukung penggunaan bahasa tingkat rendah, sementara masih termasuk dalam tingkat menengah. 

5. Java

Adalah bahasa pemograman paling populer dan paling banyak digunakan di dunia. Fleksibilitas menjadi keunggulannya, dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari pemograman jaringan, pengembangan website, perangkat lunak, dan sebagainya.

6. PHP

Singkatan dari Personal Home Page. Paling banyak dipakai untuk pengembangan website. Raksasa media sosial, Facebook merupakan salah satu perusahaan yang setia menggunakan bahasa pemograman satu ini.

7. Bosque

Microsoft baru saja meluncurkan Bosque pada April 2019. Klaimnya, bahasa ini lebih sederhana dan mudah dipahami, baik oleh programmer maupun komputer. Sebenarnya bahasa ini masih berada dalam tahap pengembangan dan belum sempurna penerapannya.


Sebenarnya, masih banyak lagi jenis bahasa pemograman populer yang tidak disertakan dalam daftar di atas. Beberapa di antaranya, seperti Javascript, Ruby, Phyton, HTML/CSS, dan lain-lain. Karena jumlahnya terlampau banyak, mustahil untuk membahasnya satu per satu.